Citarum Purba
“
Citarum Purba”
Gambaran
Masa Lalu Citarum
Citarum Purba Yang Bersih dan Alami |
Karena
debitnya yang besar, aliran sungai ini dibendung menjadi 3 Waduk besar yang
berfungsi sebagai pemasok listrik se Jawa dan Bali. Ketiga Waduk tersebut
antara lain Saguling, Cirata, dan Jatiluhur.
Bisa Kita bayangkan karena jasa
aliran Citarum setengah penduduk Indonesia bisa menikmati aliran listrik
untuk berbagai kebutuhan.
Pada
saat pembangunan Waduk Saguling pada tahun 1960 an, aliran sungai Citarum
dibelokan ke pipa besar untuk memutar turbin, dan menyisakan aliran sungai lama
yang saat ini dikenal dengan Citarum Purba. Dengan panjang 7km, Citarum Purba
menyajikan pemandangan yang masih alami,
bersih, dan jauh dari polusi. Dan itu sangat berbeda dengan Sungai Citarum utama yang sudah terkontaminasi dengan limbah
industry sehingga airnya berwarna hitam dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat
karena ulah manusia.
Citarum
Purba terletak di Perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten
Cianjur. Kurang lebih 10 menit perjalanan dari jalan utama Rajamandala. 1,5 – 2
jam jika ditempuh dari Kota Bandung. Jika ditelusuri dari arah hilir, aliran
Citarum Purba dimulai dari Kantor Pembangkit Listrik Indonesia Power,
Saguling. Dari kantor PLTA, kita bisa melihat aliran Citarum
yang bercabang 2, ada yang mengalir kearah hilir dan ada yang mengalir ke Gua Sanghyang Tikoro yang sampai saat ini
tidak diketahui kemana arah alirannya, dan masih menjadi misteri para peneliti,
karena diperlukan keberanian yang sangat besar untuk menelusuri Gua yang dianggap tak berujung tersebut.
Tak
jauh dari kantor PLTA juga kita bisa melihat perbedaan antara air yang berasal
dari bendungan dan air yang berasal dari Citarum Purba. Air dari Citarum Purba
jauh lebih bersih daripada air yang berasal dari bendungan yang kotor, hitam,
dan berbau busuk. Sungguh pemnadangan alam yang sangat kontras yang menunjukan
kerusakan karena ulah manusia.
Jika
kita mengunjungi Citarum Purba banyak ilmu yang kita dapatkan terutama ilmu
Geografi karena banyak sumber belajar yang terdapat disana berupa kenampakan
alam seperti Goa, hamparan batuan yang beraneka ragam, bentukan karst, dan banyak lagi yang lainnya. Selain
mendapatkan ilmu kita juga bisa berenang
di Citarum Purba dengan airnya yang jernih dan menyegarkan badan.
Bantaran
sungai Citarum Purba merupakan hutan yang cukup rapat dengan diselingi oleh lahan
pertanian penduduk di beberapa titik dekat PLTA. Kemiringan lerengnya yang
curam membuat erosi cukup besar, dan ketika hujan lebat bisa merubah warna air
Citarum Purba dari Hijau bening menjadi keruh kecoklatan. Di sekitar Citarum Purba kita bisa menemukan berbagai
jenis fauna mulai dari ikan, serangga air, bajing dsb. Bahkan jika kita
beruntung kita bisa bertemu dengan burung merak, karena tidak lama ini penduduk
sekitar menemukan 2 ekor merak, tapi sayang mereka membunuh salah satunya. Hal
ini dibuktikan dengan ditemukannya bulu merak jantan di salah satu lahan
pertanian penduduk.
Batuan
Di
Citarum Purba kita akan banyak menemukan berbagai jenis batuan seperti
konglomerat, gamping, kuarsit, andesit, serpentinit, marmer, rijang, dsb.
Selain batuan kita juga akan menemukan bentukan lava yang unik. citarum purba juga sangat cocok dijadikan
tempat praktikum untuk mengenal berbagai jenis batuan, baik bagi siswa maupun
mahasiswa
Pertemuan Citarum Purba yang masih alami dan Citarum Baru yang sudah terkotori oleh polusi |
Sanghyang
Poek
Merupakan
salah satu gua yang terdapat di Citarum Purba, yang letaknya tidak jauh dari
kantor PLTA Saguling, gua ini memiliki 3 jalur masuk dan didalamnya terdapat
berbagai ornament gua berupa stalaktit dan gordam yang masih berlangsung proses
pembentukannya. Tapi sayang keindahannya harus terusik dengan coretan
vandalisme orang yang tak bertanggung jawab yang mengotori dinding gua.
Salah satu Ornamen Gua Yang ada di Sanghyang Poek |
Mendirikan Camp di Sanghyang Poek |
Bulu Burung merak menandakan masih terdapat populasi burung merak di sekitar Citarum Purba |
Perlu
ekspedisi khusus untuk mengungkap misteri Citarum Purba yang menyimpan sejuta
pesona keindahan dan gudang keilmuan. Citarum purba merupakan gambaran citarum
pada masa lampau yang belum tersentuh tangan manusia. Semoga citarum utama yang
ada saat ini tercemar bisa berkaca pada Citarum purba dan mengembalikan dirinya
seperti zaman dahulu yang bersih, dan alami. Kita sebagai manusia yang
menikmati penerangan berkat jasa Citarum. Harusnya mempunyai sikap peduli untuk
memperbaiki sungai Citarum yang saat ini menahan sakit dan menderita
berkepanjangan karena polusi. Dan membuat Citarum kembali tersenyum.
Wah bagus anget nih postingannya
BalasHapus