KUMPILAN RANGKUMAN BIMBINGAN DAN KONSELING
TUGAS MATA KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING
NAMA : MUHAMMAD ADI PRIYATNA
NIM :
1104318
PENDIDIKAN GEOGRAFI B
Perlunya
Pembelajaran BK di Sekolah
Pembelajaran
Bimbingan dan Konseling sabgatlah perlu untuk diberikan kepada siswa usia
sekolah, karena sekolah merupakan tempat anak belajar untuk menuntut ilmu, selain itu di sekolah anak juga
belajar bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang berbedada
dengan lingkungan di keluarganya.
Dalam
proses belajar tersebut, anak seringkali kesulitan untuk menyerap materi
pembelajaran, karena anak sering mendapatkan berbagai masalah, masalah tersebut
datang dari berbagai sumber seperti keluarga, masyarakat, teman, bahkan masalah
tersebut seringkali datang dari diri sendiri yang biasanya masalah seperti ini
menyangkut tentang pencarian jati diri si anak yang berada pada proses
perkembangan.
Salah
satu solusi untuk menanggulangi itu semua, yaitu dengan diselenggarakannya
pembelajaran BK di sekolah yang bertujuan untuk membimbing anak dalam mengembangkan
minat dan bakatnya selain itu untuk membantu masalah yang dihadapi oleh anak,
supaya anak tidak mencari jalan keluar permasalahannya sendiri yang seringkali
berbuat menyimpang. Hal ini membuat pembelajaran BK sangat penting untuk
dijarkan di sekolah terutama di jenjang SMP dan SMA dimana anak sedang dalam
kondisi psikologis yang labil.
Latar
belakang perlunya pembelajaran BK menurut Landasan psikologis adalah, karena
anak di sekolah sering mengalami masalah yang diakibatkan oleh kondisi
psikologis seperti frustasi, rendah diri dsb, perlu bimbingan dari konselor
yang bersifat bimbingan pribadi supaya anak bisa mengendalikan dirinya, dan
mengatasi masalah yang berasal dari kondisi psikologis anak.
Landasan
lain yang melatar belakangi perlunya pembelajaran BK di sekolah yaitu landasan
agama dimana di usia sekolah khususnya usia remaja anak memasuki usia baligh,
yang ditandai dengan berubahnya kenampakan fisik, selain itu anak dibebani oleh
kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai umat beragama, contohnya
dalam Islam anak yang sudah memasuki usia baligh wajib melaksanakan ibadah yang
telah diperintahkan Allah SWT seperti shalat, puasa, dsb. Dimana ibadah
tersebut jika tidak dilaksanakan menjadi beban dosa diri sendiri. Seringkali
anak dalam menyikapi hal ini ditunjukan dengan reaksi yang beragam, dan adapula
anak menyikapinya dengan hal negatif, untuk itu dengan diadakannya pembelajaran
BK disekolah dapat mebimbing anak dalam tahap menuju proses kedewasaan dengan
tidak melupakan kewajibannya sebagai umat beragama.
Dalam
dunia pendidikan, tidak bisa dilepaskan oleh hal yang satu ini, yaitu
pedagogis, begitupula dengan
pembelajaran BK terdapat Landasan perdagogis yang berhubungan dengan
segi pendidikannya terutama tindakan yang dilakukan oleh guru. Ada tiga pokok
yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dari segi pendidikan Guru sebagai Direktur Belajar Dilihat dari
hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian
Pendidikan akan senantiasa berkembang dari saat ke saat sesuai dengan
perkembangan yang terjadi di lingkungan umumnya. Salah satu ciri dari
perkembangan pendidikan adalah adanya perubahan-perubahan dalam berbagai
komponen sistem pendidikan seperti kurikulum,strategi belajar mengajar,alat
bantu belajar,sumber-sumber dan sebagainya Dalam proses belajar mengajar,ada
suatu kesatuan aktivitas yang tak terpisahkan antara siswa sebagai pelajar.
Sebagai direktur belajar,pendekatan yang digunakan dalam proses belajar
mengajar adalah: pendekatan intruksional
pendekatan pribadi Pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan
karenanya selalu terjadi perubahan-perubahan dan penyesuaian dalam
komponen-komponenya Guru punya peranan tidak hanya sebagai pengajar, namun juga
sebagai pendidik.
Adapun
landasan sosial budaya perlunya pembelajaran BK di sekolah adalah karena
kondisi sosial budaya yang berbeda yang dialami oleh setiap anak membuat
masalah yang berasal dari hal ini berbeda pula, Landasan sosial budaya
berkenaan dengan aspek sosial-budaya sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap
perilaku individu, yang perlu dipertimbangakan dalam layanan bimbingan dan
konseling, termasuk di dalamnya mempertimbangkan tentang keragaman budaya.
Landasan
ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling
sebagai kegiatan ilimiah, yang harus senantiasa mengikuti laju perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Peranan BK dalam hal ini
adalah membimbing anak dalam menyikapi perkembangan teknologi yang sangat
peasat, supaya dengan perkembangan teknologi ini dapat dimanfaatkan anak untuk
hal yang positif dan tidak disalah gunakan kepada hal yang negatif. Karena saat
ini banyak kenakalan remaja yang bersumber dari penyalahgunaan produk dari
perkembangan IPTEK contohnya banyak kasus perkosaan dan perbuatan menyimpang
lainnya yang disebabkan anak tidak menggunakan internet kepada hal yang positif justru memanfattkannya
untuk hal yang negatif.
Sejarah
Bimbingan dan Konseling di Indonesia sangatlah panjang, mulai dari masa penjajahan
sampai dari masa kemerdekaan yang mengalami pasang surut sejalandengan pasang
surutnya perkembangan pendidikan di Indonesia. Namun, dalam perkembangannya
pembelajaran BK di sekolah mempunyai tujuan yang sama sesuai dengan Isi
Pancasila Sebagai bangsa, pancasila
menuntut bangsa Indonesia mampu menunjukkan ciri-ciri kepribadiannya
ditengah-tengah pergaulan dengan bangsa lain. Bimbingan sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari pendidikan dan mempunyai tanggung jawab yang amat besar guna
mewujudkan manusia pancasila karena itu seluruh kegiatan bimbingan di Indonesia
tidak lepas dari pancasil
Bimbingan
dalam Bahasa Inggris adalah guidance yang artinya mengarahkan atau memenadu,.
Bimbingan adalah proses memberikan bantuan kepada individu secara terus menerus
dan sistematis untuk mengarahkan individu agar mencapai perkembangan yang
maksimal.
B. BIMBINGAN DAN KONSELING
Konseling
adalah hubungan tatap muka atau pertemuan secara langsung antara konselor dan
klien yang bersifat rahasia dengan tujuan membimbing klien. Tujuan dari Bimbingan
dan Konseling ada yang bersifat umum dan khusus. Fungsi Bimbingan dan Konseling
antara lain, Fungsi Pemahaman, pencegahan, pengentasan, Pemeliharaan dan
Pengembangan.
Prinsip
Bimbingan dan Konseling adalah :
a. Bimbingan
dan Konseling bagi semua konseling.
b. Bimbingan
dan Konseling sebagai proses individuasi.
c. Bimbingan
menekankan kepada hal yang positif.
d. Bimbingan
dan konseling merupakan usaha bersama.
e. Pengambilan
keputusan merupakan hal yang bersifat esensial dalam bimbingan dan konseling.
f. Bimbingan
dan konseling berlangsung dalam berbagai setting ( adegan kehidupan.)
Asas- asas Bimbingan dan Konseling
adalah keahlian, kerahasiaan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan,
keharmonisan, keterbukaan, dan kesukarelaan. Lamdasan BK antara lain Landasan
filosofis, Psikologis, Sosial Budaya, dan Lamdasan IPTEK.
Jenis – jenis layanannya antara
laim :
a. Layanan
Orientasi
b. Layanan
informasi
c. Layanan
pembelajaran
d. Layanan
penempatan dan penyaluran,
e. Layanan
konseling perseorangan
f. Layanan
bimbingan kelompok
g. Layanan
Konseling kelompok.
Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
diantaranya adalah :
a. Layanan
Orientasi, Layanan ini biasanya diperuntukan untuk siswa baru dalam rangka
pengenalan dan penyesuaian dengan lingkungan sekolah yang baru.
b. Layanan
Informasi, Pelayanan ini merupakan pelayanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti
informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat di pergunakan sebagai
bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik.
c. Layanan
Penempatan dan Penyaluran , untuk memandu siswa untuk memilih jurusan pada
jenjang pendidikan selanjutnya sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
d. Layanan
pembelajaran, Pelayanan ini merupakan pelayanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan
kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
e. Layanan
perseorangan, memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan langsung secara
perseorangan.
f. Layanan
Konseling Kelompok, untuk fungsi
pengentasan.
g. Layanan
bimbingan kelompok, berupa pemberian materi untuk memberikan suatu pemahaman
secara berkelompok.
h. Layanan
Konsultasi , mengkonsultasikan masalah peserta didik kepada konselor.
i.
Layanan mediasi, dilaksanakan oleh guru
bimbingan dan konseling terhadap 2 pihak yang sedang dalam keadaan saling tidak
menemukan kecocokan.
j.
Layanan penguasaan konten, berkaitan dengan fungsi pemahaman ,
pemeliharaan, dan pengembangan.
Kegiatan
Pendukung BK diantaranya :
a. Aplikasi
Instrumentasi BK yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik dan lingkungannya yang
lebih luas.
b. Kunjungan
rumah yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalah peserta didik
(konseli) melalui kunjungan ke rumahnya
c. Alih
tangan kasus, yaitu kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan
tuntas atas masalah yang dialami peserta didik (konseling) dengan memindahkan
penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya
Adapun Jenis layanan BK
yang lain diantaranya :
a. Layanan
Dasar, layanan yang bersifat umum, preventif, dan menjalankan fungsi
pengembangan.
b. Layanan
Responsif, ada komunikasi dan hubungan yang saling membantu dan lazim disebut
konseling.
c. Perencanan
Individual, rencana kedepan mengenai masa depan.
d.
Dukungan Sistem, Pemberdayan semua
dukungan dari komponen di sekolah.
D. PENGORGANISASIAN BK
Pengertian Organisasi
1. Nawawi, Organisasi adalah system kerjasama kelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama
2. Minarjo, Pengorganisasian
secara harfiah berarti membuat sesuatu menjadi organis, artinya menetapkan
hubungan – hubungan operatif antara seluruh komponen agar terdapat keselarasa
usaha
3. Lazaruth, pengorganisasian
merupakan proses pembagian tugas – tugas dan tanggung jawab serta wewenang, Sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan
Landasan
Perlunya BK
- Pelayanan Bimbingan dan Konseling
- Pembinaan Bimbingan dan Konseling
- Tanggung jawab langsung Bimbingan dan Konseling
- Program Bimbingan dan Konseling
- Petugas disertai tanggung jawab khusus
- Pelatihan petugas bimbingan dan konseling
Prinsip
pengorganisasian BK
1.
Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
2.
Prinsip skala Hierarki
3.
Prinsip kesatuan perintah
4.
Prinsip pendelegasian wewenang
5.
Prinsip pertanggung jawaban
6.
Prinsip pembagian pekerjaan
7.
Prinsip kepemimpinan
8.
Prinsip fleksibilitas
9.
Prinsip keseimbangan
10. Prinsip pemisahan
11. Prinsip fungsional
12. Prinsip rentang pengendalian
Pola pengorganisassian BK di Sekolah
- Pola ke-1 : organisasi yang seluruhnya berada pada satu garis koordinasi antara tanggung jawab dan program pendidikan di sekolah
- Pola ke-2 : organisasi yang terpisah dengan program pendidikan
- Pola ke-3 : organisasi bimbingan berada di bawah kepala sekolah dan staf bertanggung jawab penuh terhadap kepala sekolah
Peran Personil Sekolah Dalam Pengorganisasian BK
- Kepala Sekolah
- Wakil kepala sekolah
- Koordinator Bimbingan dan Konseling
- Guru Bimbingan dan Konseling ( konselor)
- Staf administrasi
Guru
mata pelajaran
- Orang tua siswa
- Siswa (Konseli)
- Tenaga ahli
PEMAHAMAN INDIVIDUA. Pengertian dan Prinsip Pemahaman IndividuPemahaman individu adalah cara untuk memahami, adalah suatu menilai, atau menaksir karakteristik, potensi, dan atau masalah-masalah (gangguan) yang ada pada individu atau sekelompok individu. Pemahaman individu merupakan hal yang sangat penting dalam proses kegiatan bimbingan dan konseling, karena dengan diadakannya upaya untuk memahami individu konselor dapat secara tepat menangani siswa yang bermasalah sesuai dengan karakteristik siswa yang sanagt beragam, konselor dapat menentukan treatmen seperti apa yang cocok diterapkan kepada siswa untuk membatu permasalahannya sesuai dengan karakteristik siswa. Adapun Prinsip pengumpulan dan penyimpanan datanya adalah sebgai berikut :a. Prinsip Kelengkapan Data, Data yang lengkap mendukung kelancaran dan keberhasilan pemberian layanan bimbingan dan konseling.b. Relevansi Data, data yang dikumpulkan harus benar adanya dan sesuai dengan keadaan siswa sehingga siswa dapat dilayani sesuai dengan kebutuhannya.c. Keakuratan data, Data yang dikumpulkan harus akurat yang berkaitan dengan 4 hal yaitu validitas data, validitas instrument, Pengumpulan data yang benar, dan Analisis data yang tepat.d. Efisiensi Penyimpanan Data, Data yang sudah dikumpulkan sebaiknya disimpan di tempat yang efisien misalnya dalam dokumen computer, CD dan sebagainya.e. Efisiensi Penggunaan Data, Data yang tersedia hendaknya dapat memberikan dukungan terhadap pemberian layanan bimbingan dan konseling, sehingga layanan tesebut dapat memberikan dampak secara optimal.B. Teknik- teknik dalam Pemahaman IndividuTeknik pemahaman individu terdiri dari teknik tes dan teknik non tes. Tes dan non tes merupakan salah instrument untuk memahami individu dalam keseluruhan layanan konseling. Masing-masing instrument tersebut memiliki karakteristik dalam penggunaannya. Teknik-teknik tersebut, diantaranya:a. Teknik Tes, Teknik dalam upaya pemahaman individu dengan menggunakan alat-alat yang bersifat mengungkap. Contoh dari teknik ini adalah tes kecerdasan, tes bakat, tes kepribadian, tes kepribadian, dan tes prestasi belajar.b. Teknik Non tes , dalam Teknik ini terdapat beberapa metode yaitu :· Observasi, Observasi adalah metode pengumpulan data dengan pendekatan kualitatif melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti.· Catatan anekdot, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi bagi individu yang berupa catatan catatan tingkah laku yang dihasilkan dapat mempermudah guru pembimbing memahami kepribadian siswa.· Wawancara adalah teknik atau metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi sengan sumber yang disebut konseli.· Laporan kepribadian adalah teknik mempelajari individu yaitu pengumpulan sifat-sifat dasar kepribadian individu dan teknik yang mengungkap ciri-ciri kepribadian individu.· Teknik proyektif adalah teknik pemahaman individu dengan mengungkap proyeksi diri individu terhadap proyeksi diri yang diberikan.· Inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan (statemen) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya.· Biografi atau AutobiografiKedua-duanya merupakan alat pengumpul data melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain. Biografi adalah alat pengumpul data yang ditulis oleh orang lain yang berisi riwayat hidup seseorang. Sedangkan, autobiografi adalah alat pengumpul data yang ditulis sendiri oleh orang itu hingga akhir hidupnya.· Daftar Cek Masalah Alat atau instrumen yang berupa daftar cek yang khusus disusun untuk merangsang / memancing pengutaraan masalah-masalah atau problem-problem yang pernah atau sedang dialami seseorang.]RESUME BIMBINGAN DAN KONSELING“ MASALAH-MASALAH SISWA DI SEKOLAH”Nama : Muhammad Adi PNIM : 1104318
A. Pengertian dan Ciri-ciri MasalahMasalah merupakan sesuatu atau persoalan yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Masalah yang menimpa sesorang bila dibiarkan berkembang dan tidak segera dipecahkan dapat menggganggu kehidupan, baik dirinya sendiri maupun orang lain.Ciri-ciri masalah adalah sebagai berikut :Prayitno (1985) mengemukakan ciri-ciri masalah ialah:1. Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya.2. Menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain.3. Ingin atau perlu dihilangkan.B. Jenis-jenis Masalah yang Dihadapi oleh Siswa di Sekolah1. Masalah Perkembangan Individu, adalah masalah yang disebabkan oleh kegagalan mencapai tugas-tugas Perkembangan yang disebabkan oleh kurangnya bimbingan, cacat tubuh, dan iklim lingkungan yang kurang baik. Penyimpangan anak yang disebabkan oleh masalah ini berbeda tergantung tingkatan pendidikan dan usianya misalnya untuk anak SD malas belajar, untuk remaja anak SMP dan SMA bisa melakukan tawuran.2. Masalah Perbedaan Individu, adalah masalah yang disebabkan perbedaan kondisiindividu dikarenakan berbedanya kondisi dari individu itu sendiri dengan individu lainnya, sedangkan dalam pengajaran didasarkan pada kondisi rata-rata individu.3. Masalah Kebutuhan Individu, adalah masalah yang disebabkan oleh kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan individu seperti kebutuhan kasih sayang, aktualisasi diri dsb.4. Masalah Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental, masalah yang disebabkan karena individu tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga menjadikan individu tersebut menjadi rendah diri.5. Masalah Belajar, Dalam kegitatan belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi pelajar itu sendiri maupun bagi pengajar. Misalnya bagaimana menciptakan knndisi yang baik agar berhasil, memilih metode dan alat-alat sesuai dengan jonis dan situasi belajar, membuat rencana belajar bagi siswa, menyesuaikan proses belajar dengan keunikan siswa, penilaian hasil belajar, diagnosis kesulitan belajar, dan sebagainyaPendekatan-pendekatan Umum dalam Bimbingan dan Konseling1. Pendekatan Krisis , Pendekatan krisis adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah.2. Pendekatan Remedial , adalah upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kesulitan. Tujuan bimbingan adalah untuk memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami individu.3. Pendekatan Preventif, adalah upaya bimbingan yang diarahkan untuk mengantisipasi masalah-masalah umum individu dan mencoba mencegah jangan sampai terjadi masalah tersebut pada individu.4. Pendekatan Perkembangan, Bimbingan dan konseling yang berkembang pada saat ini adalah bimbingan dan konseling perkembangan. Visi bimbingan dan konseling adalah edukatif, pengembangan, dan outreach.Strategi Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling1. Strategi Layanan Dasar yang terdiri dari bimbingan klasikal, bimbingan kelompok dan bimbingan dengan cara berkolaborasi dengan guru mata pelajaran.2. Strategi untuk Layanan Responsif yang terdiri dari Konsultasi, Konseling Individual atau Kelompok, Referal (Rujukan atau Alih Tangan), Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation)3. Strategi untuk Layanan Perencanaan Individual yang terdiri dari Penilaian Individual atau Kelompok (Individual or small-group Appraisal), Individual or Small-Group Advicement.4. Strategi untuk Dukungan Sistem yang terdiri dari Pengembangan Professional, Pemberian Konsultasi dan Berkolaborasi, serta Manajemen ProgramRESUME BIMBINGAN DAN KONSELINGDIAGNOSIS KESULITAN BELAJARNama : Muhammad Adi PNIM : 1104318Pendidikan Geografi
1. Pengertian DiagnosisMenurut Webster diagnosis yaitu proses menentukan hakekat daripada kelainan atau ketidakmampuan dengan ujian dan melalui ujian tersebut dilakukan suatu penelitian yang hati-hati terhadap fakta-fakta untuk menentukan masalahnya. Sedangkan menurut Harriman dalam bukunya Handbook of Psychological Term, diagnosis adalah suatu analisis terhadap kelainan atau salah penyesuaian dari simptom-simptomnya. Dapat disimpulkan bahwa diagnosis adalah suatu cara menganalisis suatu kelainan dengan mengamati gejala-gejala yang nampak dan dari gejala tersebut dicari factor penyebab kelainan tadi.2. Pengertian Kesulitan BelajarThe National Joint Committe for Learning Disabilities (dalam Mulyono Abdurrahman, 1999 : 7) mengemukakan definisi kesulitan belajar adalah sebagai berikut; kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi matematika. Gangguan tersebut intrinsik, dan diduga disebabkan oleh adanya disfungsi sistem saraf pusat.3. Ciri-Ciri Kesulitan BelajarBeberapa ciri tingkah laku yang merupakan pernyataan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara lain:1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin ada murid yang selalu belajar dgn giat, tetapi nilai yang dicapainya selalu rendah.3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas dalam belajar. Ia selalu tertinggal dari kawan-kawannya dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan waktu yang tersedia.4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.5. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan, seperti membolos, tidak mengerjakan PR, mengasingkan diri, tersisihkan, tidak mau bekerja sama dan sebaginya.6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang ajar seperti pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak/kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan adanya perasaan sedih, menyesal, dan sebagainya.4. Macam-Macam kesulitan BelajarSecara garis besar kesulitan belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok; 1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities), dan 2) Kesulitan belajar akademik (academic learnimg disabilities). Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku sosial.5. Karakteristik Siswa yang kesulitan BelajarBeberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar. Misalnya: 1) Menunujukkan prestasi rendah yang dicapai oleh kelompok kelas, 2) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Ia berusaha dengan keras tetapi nilainya selalu rendah, 3) Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. Ia selalu tertinggal dengan kawan-kawannya dalam semua hal, misalnya dalam mengerjakan soal-soal dalam menyelesaikan tugas-tugas, 4) Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti: acuh tak acuh, berpura-pura, dusta, dan lain-lain.5) Menunjukkan tingkah laku yang berlainan, 6) Anak didik yang tergolong memiliki IQ tinggi, yang secara potensial mereka seharusnya meraih prestasi belajar yang tinggi, tetapi kenyataannya mereka mendapatkan prestasi belajar yang rendah,7) Anak didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk sebagian besar mata pelajaran, tetapi di lain waktu prestasi belajarnya menurun drastis.6. Faktor Pengaruh Kesulitan BelajarFaktor internal adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar. Dalam membicarakan faktor internal ini, penulis akan membahasnya menjadi 3 faktor, yaitu faktor fisilogis, faktor psikologis, dan faktor intelektual.Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu :RESUME BIMBINGAN DAN KONSELING“ Pembelajaran Remedial”NIM : 1104318
A. Pengertian DiagnosisDiagnosis merupakanupayauntukmengenaldanmemahamikliensehinggaupaya - upaya yang dilakukanselanjutnyadalampelaksanaankonselingdapatlebihterarah.Remedial belajardiartikansebagaiupayauntukmenciptakansuatusituasiatauhasil yang berbeda yang memungkinkansiswadapatmengoptimalkanpotensi yang dimilikinya.B. Prinsip-prinsipPembelajaran remedialPrinsip – prinsipdalampembelajaran remedial, diantaranya:1. Adaptif, pembelajaran remedial harusmengakomodasiperbedaan individual pesertadidik.2. Interaktif, pembelajaran remedial hendaknyamemungkinkanpesertadidikuntuksecaraintensifberinteraksidenganpendidikdansumberbelajar yang tersedia.3. Fleksibilitasdalammetodepembelajarandanpenilaian, pembelajaran remedial perlumenggunakanmetodemengajardanmetodepenilaian yang sesuaidengankarakteristikpesertadidik.4. Pemberianumpanbaliksesegeramungkin, umpanbalikberupainformasi yang diberikankepadapesertadidikmengenaikemajuanbelajarnyaperludiberikansesegeramungkin.5. Kesinambungandanketersediaandalampemberianpelayanan, program pembelajaran regular dengan remedial harusberkesinambungandanprogramnyaselalutersedia.6. Tujuanpengajaran remedial adalah agar muriddapat :7. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar meliputi segi kekuatan, kelemahan, jenis dan sifat kesulitan. - Memperbaikicara-carabelajarkearah yang lebihbaiksesuaidengankesulitan yang dihadapi.
- Memilihmateridanfasilitasbelajar secaratepatuntukmengatasikesulitanbelajarnya.
- Mengembangkansikap-sikapdankebiasaanbaru yang dapatmendorongtercapainyahasilbelajar yang baik.
- Mengatasihambatan-hambatanbelajar yang menjadilatarbelakangkesulitannya
C.
FungsiPembelajaran remedial
1. Fungsi
korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan pembentukan atau
perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang
diharapkan dalam keseluruhan proses belajar mengajar.
2. Fungsi
penyesuaian, artinya pengajaran remedial dapat membantu murid untuk menyesuaikan
dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar.
3. Fungsipemahaman,
artinya agar pengajaran remedial memungkinkan guru, murid, danpihak-pihak lain
dapatmemperolehpemahaman yang lebihbaikterhadappribadimurid.
4. Fungsipengayaan,
artinya agar pengajaran remedial dapatmemperkaya proses belajarmengajar.
5. Fungsiterapietik,
artinyadenganpengajaran remedial
dapatmenyembuhkanataumemperbaikikondisi-kondisikepribadianmurid yang
diperkirakanmenunjukkanadanyapenyimpangan.
6. Fungsiakselerasi,
artinya agar pengajaran remedial dapatmempercepat proses
belajarbaikdalamartiwaktumaupunmateri.
Perbedaanpembelajaranbiasadenganpembelajaran
remedial, adalah:
PembelajaranBiasa
|
Pembelajaran Remedial
|
Semuasiswaikutberpartisipasi
|
Dilakukansetelahdiketahuiadanyakesulitanbelajar
|
Tujuanpembelajaransesuaidengankurikulumdanuntuksamasemuasiswa
|
Tujuannyadisesuaikandengankesulitanbelajarsiswa
|
Metode yang digunakansamauntuksemuasiwa
|
Metodedisesuaikandengansifat, jenis,
danlatarbelakangkesulitan
|
Pembelajarandilakukanoleh guru
|
Pembelajarandilakukanolehtimdenganpendekatanindividu
|
Media pembelajarantidakterlalubervariasi
|
Media pembelajaranlebihbervariasi
|
Evaluasipembelajaransamauntuksemuasiswa
|
Evaluasipembelajarandisesuaikandengankesulitanbelajarsiswa
|
Bentuk-bentukpembelajaran
remedial, antara lain:
1. Pemberian
pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
2. Pemberian
bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
3. Pemberian
tugas-tugas latihan secara khusus.
4. Pemanfaatan
tutor sebaya.
Waktupelaksanaanpembelajaran
remedial adalahpadasaatsetelahpesertadidikmenempuhtes SK yang
terdiridaribeberapa KD.Hal inididasarkanataspertimbanganbahwa SK
merupakansatukebulatankemampuan yang terdiridaribeberapa KD.Mereka yang
belummencapaipenguasaan SK tertentuperlumengikuti program pembelajaran
remedial.
Pelaksanaanpembelajaran remedial,
adalah:
1. Penelaahan kembali kasus
2. Pemilihan alternatif tindakan
3. Pemberian layanan khusus
4. Pengukuran
kembali hasil belajar
5. Re-evaluasi dan Re-diagnostik
6. Langkahlangkahpengajaran
remedial, yaitu:
- Menelaahkembalikasusdenganpermasalahanya
- Menentukanalternatifpilihantindakan
- Layananbimbingandankonseling/psikoterapi
- Melaksanakanpengajaran remedial
- Mengadakanpengukuranprestasibelajarkembali
- Mengadakan re-evaluasidan re-diagnostik
- Remedial pengayaandanataupengukuhan
Komentar
Posting Komentar